“Pak volume beton kok kurang, hitungan saya sekian kubik padahal volume tulangan sudah saya abaikan, gimana nich!” komplain diatas sering terlontar dari customer. Memang banyak faktor sehubungan dengan kekurangan volume beton yang sudah terkirim. Kekurangan barangkali akibat kesalahan hitung pencampuran, misalnya seharusnya 4.5 m3 di mixing hanya 4 m3, meskipun hal ini jarang terjadi.
Mengapa masalah komplain volume kadang terjadi? Dalam AS 1379 dikatakan bahwa volume yang telah diukur dilapangan bisa berbeda dengan volume dari beton segar (fresh concrete) yang telah dicor, ini sebagai hasil dari pemadatan dan pengaruh pengerasan beton, perubahan temperature, penurunan bekisting dan fartor lain yang relevan.
Deviasi volume beton yang dihasilkan dengan volume terkirim dapat disebabkan oleh dua faktor yaitu faktor internal (supplied/readymix) dan faktor eksternal (dari konsumen dan lingkungan). Pengaruh yang disebabkan oleh faktor eksternal sepenuhnya tidak bisa dikontrol oleh pihak readymix. Sebaliknya bila deviasi volume disebabkan oleh proses produksi dari readymix maka hanya dapat diperbaiki oleh pihak readymix itu sendiri. Hal ini dapat ditelurusi pertama dengan mencocokkan volume yang tertulis didocket dengan jumlah batch yang telah dilakukan oleh operator. Kedua dengan melihat yield betonnya. Bila masalah diakibatkan oleh hal kedua, maka segera dilakukan koreksi terhadap perubahan kandungan proporsi campuran dan sebagainya.
Apa sih yield beton itu! dan bagaimana mengetahuinya. Yield beton adalah volume beton yang dihasilkan dari campuran component material beton yang diketahui beratnya (kuantitas). Untuk mengetahuinya dilakukan perhitungan yield yang dijelaskan dalam ASTM C 138-92 yaitu volume beton segar yang dihasilkan adalah ditentukan dengan membagi berat total material tertimbang (batch) dengan berat rata-rata beton per meter-kubik, bila nilainya sama dengan satu (1) maka volumenya tepat. Toleransi yang diberikan oleh AS 1379 adalah maksimum 2% akibat dari variasi-variasi dari penimbangan, moisture content, temperature dan slump.
Umumnya masalah perbedaan volume tidak banyak disebabkan oleh pihak readymix tapi oleh faktor eksternal. Tampaknya perbedaan besar yield terjadi ketika beton segar tidak cukup mengisi bekisting yang telah dihitung volumenya.
Berikut dijelaskan beberapa faktor eksternal yang hanya bisa diatasi oleh pihak kontraktor sendiri (kecuali pengaruh lingkungan).
- Ketidaktepatan level, akurasi atau kesalahan perhitungan volume atau hitungan ketebalan rata-rata slab adalah contohnya. Variasi 5mm saja sudah menghasilkan 5 % berbedaan volume dari slab tebal 10 cm.
- Lendutan atau pergeseran bekisting yang diakibatkan oleh tekanan beton plastis.
- Over penggalian, permukaan tidak rata dari subgrade (dasar tanah), penurunan dasar tanah juga potesial menyebabkan masalah volume.
- Beton sisa dari pekerjaan. Sejumlah kecil beton sisa tiap kali pengecoran, sisa beton di hopper dan pipa concrete pump, beton untuk benda uji dan sebagainya patut diperhitungkan volumenya.
Untuk mencegah atau memi-nimalkan pertentangan yield yang diakibatkan oleh faktor eksternal adalah pihak konsumen atau kontraktor itu sendiri yang bisa melakukan dan mengatasi untuk bertindak, antara lain sebagai berikut:
- Pengukuran bekisting yang akurat. Perhitungan kebutuhan beton bukan didasarkan gambar rencana. Juga perhitungan ketebalan rata-rata harus realistik. Hati-hati dalam pengecoran volume banyak untuk memperhatikan truk terakhir sehingga kebutuhan beton cukup.
- Perkiraan beton terbuang. Harus diperhitungkan terhadap total kebutuhan beton adalah beton sisa di pipa dan hopper concrete pump, beton untuk buat benda uji, pemadatan, pengaruh lingkungan seperti temperature, loss air content dan sebagainya.
- Bekisting aman dan kuat, sehingga saat pengecoran mampu mendukung beton plastis dan alat-alat dan orang yang bekerja diatasnya.
- Permukaan subgrade harus baik, khususnya untuk struktur slab on grade harus rata dan dipadatkan pada level yang tepat.
Jika hal diatas sudah dilakukan oleh kontraktor dan masih terjadi kekurangan volume, maka harus dilakukan yied test seperti yang dijelaskan dalam ASTM 138, AS 1379 atau SNI 03.2002.
Itulah sekilas uraian tentang penyebab perbedaan antara volume aktual dan yang diorder. Semoga bisa jadi dasar pengetahuan dan lebih konfiden dalam menghadapi komplain volume dari customer.
Referensi:
ASTM Standards, Annual Book (2000), “Concrete and Aggregates”, Vol.04.02, American Society for Testing and Materials, Philadelphia.
Australian Premixed Concrete Association (2000), “Assessing Concrete Volume Requirements” Technical Bulletin, Astralia.
Readmore...